Bagaimana Jika Sudah Salah Jurusan atau Profesi? - STIFIn Genetic Official Website

Jakarta – Tahukah Anda bahwa konsep STIFIn itu akan membantu Anda menemukan sejatinya diri Anda dan juga memudahkan jalan hidup serta berhenti untuk membuang energi, waktu dan biaya.

Kok bisa begitu? Bagaimana tidak, ketika seseorang memilih jurusan sekolah atau profesi bukan berdasarkan pada potensi, minat, dan bakatnya, maka yang akan terjadi adalah jenuh, bosan, merasa tidak bisa optimal, menyesal, dan lain sebagainya.

Hal ini diperkuat dengan data yang disampaikan oleh Irene Guntur, psikolog pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF), 87 persen mahasiswa di akademi atau universitas di Indonesia, yang merasa salah jurusan ini diakibatkan oleh berbagai alasan, yaitu memilih kuliah bukan berdasarkan keinginannya, melainkan karena permintaan orang tua, ikut – ikutan teman, kebanyakan menerima saran, yang penting terima beasiswa, mencari kuliah yang gampang lulusnya, atau karena bingung memililh jurusan kuliah yang tepat. (dikutip dari detik.com)

Data berikutnya didapatkan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim dalam acara wisuda di Universitas Sumatera Utara, di mana beliau mengatakan bahwa 80% lulusan universitas di Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya, sebagian besar disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: minat dan visi/misi hidup berubah seiring waktu, sebagaian jurusan kuliah tidak memberikan pelatihan kerja, dunia kerja berubah dan berkembang dengan pesat.

Lalu jika sudah seperti ini, apa gunanya kita melakukan tes STIFIn?

Tes STIFIn akan membantu diri kita memahami apa yang menjadi potensi genetik (bawaan lahir), walau hanya berkontribusi 20% dari fenotip (kondisi diri kita saat ini) diri kita. Apa sebabnya konsep STIFIn justru memilih yang prosentasenya kecil? Hal ini sejalan dengan Hukum Pareto (Hukum 20:80) yang mengatakan bahwa akan lebih optimal, kita fokus kepada sesuatu yang sifatnya tetap (20%), dan menjadikan berkontribusi 80% pada kompetensi kita, di mana mengoptimalkan potensi yang disesuaikan dengan lingkungan atau habitat yang tepat.

So, jika kita sudah terlanjur salah dalam memilih jurusan kuliah atau profesi, apa yang harus kita lakukan?

Karena tes STIFIn merupakan sebuah konsep yang akan membantu diri kita menemukan apa yang terbaik dan memudah hidup kita, maka akan lebih baik jika kita berfokus pada hasil tes tersebut.

Alasannya terkuatnya adalah kita akan terhindar dari stupid cost berikutnya, yaitu buang energi, waktu, dan biaya, yang sebenarnya bisa kita optimalkan dengan fokus pada Single Intelligence yang dianut dalam konsep STIFIn.

Memang hidup ini merupakan pilihan, bukan? Di mana dengan kita paham apa yang menjadi potensi genetik, itu sama artinya kita paham atas keunikan dan kelebihan yang telah dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap manusia yang ada di atas muka bumi ini, Terlebih lagi, bahwa kita diturunkan dimuka bumi sebagai khalifah atau pemimpin.

Apakah diri Anda sudah menjadi pemimpin, minimal bagi diri sendiri dengan memahami apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri? Jika belum, maka jangan sia – siakan waktu yang tersisa dalam hidup kita untuk memahami apa yang menjadi kesejatian diri kita dengan melakukan tes STIFIn.

Tentukan pilihan hidup Anda sekarang juga dengan tes STIFIn, agar tidak membuang – buang waktu dan memanfaatkan waktu yang masih ada untuk meninggalkan legacy terbaik melalui profesi yang memang sesuai dengan kesejatian diri serta memudahkan jalan hidupmu.

Optimalkan waktu, energi, dan biaya hidup, untuk meraih yang terbaik, mulai dari memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan potensi, minat, dan bakatmu. Begitu pula dengan pilihan profesi yang akan ditekuni.

STIFIn menerangi jalan cahaya … [Nizar Dangkua]

Quick Links

Contact Info

Email:

Phone:

Address: