Karakteristik Utama
Mesin Kecerdasan Sensing yang dominan di limbik kiri memiliki karakteristik yang unik. Individu dengan tipe ini cenderung sangat terhubung dengan lingkungan sekitarnya dan memiliki kemampuan observasi yang tajam. Mereka mampu menangkap detail-detail kecil yang sering terlewatkan oleh orang lain. Mesin kecerdasan sensing ini memungkinkan mereka untuk merespons situasi dengan cepat dan efektif berdasarkan informasi yang mereka peroleh melalui indera mereka.
Dominasi otak limbik kiri berkaitan dengan memori, dan pengalaman personal. Akibatnya, individu dengan tipe ini tidak hanya merespons berdasarkan fakta dan data, dan cenderung memproses informasi secara holistik, mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan apa – apa yang ada di ingatan serta pengalaman yang pernah dilihat atau dialaminya.
Individu dengan Mesin Kecerdasan (MK) Sensing kurang berpikir tentang masa depannya, makai ia butuh seorang mentor dengan Mesin Kecerdasan Intuiting untuk mengingatkan dirinya, agar tidak terlindas oleh perubahan yang terjadi. Di mana orang dengan Mesin Kecerdasan Sensing ketika terjadi perubahan, maka dirinya menjadi seseorang yang susah untuk move on
Sifat dan Perilaku Khas
Memiliki sifat dan perilaku khas, yaitu: gigih, pemalu, rinci, disiplin, dan akurat. Sedangkan kelemahannya seorang yang pencemas dan suka pamer atas kemampuannya.
Memiliki sifat dan perilaku khas, yaitu: suka berpetualang, teman yang asyik, dermawan, deterministic, dan stabil. Sementara kelemahannya seorang yang pencemas dan suka pamer atas kemampuannya.
Walau ada kelemahan, di dalam Konsep STIFIn mengajarkan untuk tetap fokus kepada sesuatu yang menjadi kekuatan diri setiap individu atau label positif bukan label negatif, seperti anak Sensing kecenderungan adalah anak dengan stamina terkuat dan anak yang rajin, janganlah berfokus pada anak Sensing yang punya kecenderungan tidak percaya diri
Di mana ibarat kertas kosong, seseorang dengan Mesin Kecerdasan Sensing, jangan langsung diisi sekaligus, tetapi perlahan – lahan, tahap demi tahap dan perbanyak pengulangan agar pengalamannya makin banyak dan bertambah secara bertingkat. Ingat Sensing memiliki belahan otak dominan kiri bawah yang melihat berdasarkan apa yang terlihat oleh panca inderanya dengan kata lain jangka pendek.
Di atas dikatakan bahwa kekuatan Sensing adalah memori, artinya dalam mempelajari sesuatu dia harus menghafal, bukan? Bagaimana dengan matematika? Apa cukup seseorang menghafal rumus saja? Tentunya tidak, maka untuk ini seorang Sensing harus dilatih dengan mengulang – ulang latihan soal, dengan cara begitu dia akan mengingat pola soal dan cara menyelesaikannya.
Maka dari seorang Sensing akan dengan mudah untuk mempelajari suatu bahasa, karena dengan dia menghafalkan kosa kata (vocabulary), dia akan dengan mudah bisa mengimplementasikan dalam percakapan sehari – harinya.
Untuk aktifitas yang paling menyenangkan buat seorang Sensing adalah berdagang atau berjualan, tidak peduli dibidang apa atau produk apa, yang penting bagi dirinya adalah sesuatu yang menghasilkan pendapatan alias uang.
Tetapi bukan berarti seorang Sensing dilarang untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti halnya yang dilakukan oleh Thinking. Dalam konsep STIFIn ini berfokus kepada yang menjadi kekuatan dari belahan otak dominannya dan Sensing memiliki kekuatan di otot (physical intelligence)
Dengan mengenali dan memahami tipe kecerdasan sensing ini, kita dapat lebih menghargai keragaman cara berpikir dan berperilaku, serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi setiap individu untuk berkembang sesuai dengan kecerdasan alami mereka.
Pen.Nizar Dangkua, Ed.Burhan Solihin
admin@stifingenetic.com
stifingenetic.id@gmail.com
62857 7217 5078
Gedung Souvereign Plaza Jl TB Simatupang Kav 36 Jakarta Selatan
Copyright 2023 PT. STIFIN GENETIKA INDONESIA | All Rights Reserved