Jakarta – Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu pasti memiliki kekuatan dan kelemahan. Mengetahui dan memahami kelemahan diri merupakan langkah awal yang penting untuk dapat berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri kita. Salah satu metode yang efektif untuk menggali potensi dan memahami kelemahan diri adalah melalui tes STIFIn, sebuah metode tes yang menggunakan pemindaian sidik jari. Konsep ini mengkategorikan individu berdasarkan belahan otak dominan dan selaput otak dominan setiap individu, yang kemudian memengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan dunia.
Apa Itu STIFIn?
STIFIn adalah akronim dari lima jenis kepribadian yang diidentifikasi berdasarkan dominasi mesin kecerdasan dalam otak seseorang: Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Instinct. Dengan mengetahui tipe STIFIn kita, kita bisa lebih memahami bagaimana cara
Selain itu, konsep STIFIn juga mempertimbangkan belahan otak dominan (kiri atau kanan) dan selaput otak dominan (bagian dalam atau luar), yang memberikan pandangan lebih mendalam tentang cara kerja pikiran kita.
Menghadapi Kelemahan Berdasarkan Belahan Otak Dominan
Orang dengan dominasi otak kiri cenderung lebih analitis, logis, dan berorientasi pada detail. Mereka biasanya pandai dalam matematika, sains, dan tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran kritis. Namun, kelemahan yang sering muncul adalah kurangnya fleksibilitas dan kesulitan dalam berpikir kreatif.
Tips Mengatasi Kelemahan:
Sebaliknya, orang dengan dominasi otak kanan lebih kreatif, intuitif, dan emosional. Mereka seringkali unggul dalam seni, musik, dan kegiatan yang melibatkan imajinasi. Namun, mereka mungkin kesulitan dalam mengorganisasi dan mengelola waktu.
Tips Mengatasi Kelemahan:
Dalam konsep STIFIn, selaput otak dominan tidak sama dengan istilah introvert dan extrovert dalam pandangan umum atau psikologi. Di sini, selaput otak dominan mengacu pada arah stimulus yang muncul dari dalam ke luar (introvert) atau dari luar ke dalam (ekstrovert). Berikut adalah cara menghadapi kelemahan berdasarkan selaput otak dominan.
Individu dengan dominasi selaput otak dalam cenderung memiliki stimulus yang muncul dari dalam diri mereka sendiri. Mereka biasanya introspektif dan berpikir mendalam sebelum bertindak. Kelemahan yang sering muncul adalah kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan kurangnya keterampilan sosial.
Tips Mengatasi Kelemahan:
Sebaliknya, individu dengan dominasi selaput otak luar cenderung merespon stimulus dari lingkungan mereka. Mereka biasanya lebih cepat beradaptasi dan responsif terhadap perubahan. Namun, kelemahan mereka adalah mudah teralihkan dan kesulitan dalam fokus jangka panjang.
Tips Mengatasi Kelemahan:
Menghadapi kelemahan diri adalah langkah penting dalam pengembangan pribadi. Melalui pemahaman konsep STIFIn, kita bisa lebih mengenal diri sendiri dan mengetahui strategi yang tepat untuk mengatasi kelemahan tersebut. Dengan demikian, kita dapat lebih percaya diri dan produktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ayo, lakukan tes STIFIn sekarang juga dan temukan potensi terbaik dalam diri Anda!
Konsep STIFIn tidak hanya memberikan wawasan tentang diri sendiri tetapi juga membuka jalan untuk pengembangan diri yang lebih baik. Dengan memahami belahan otak dominan dan selaput otak dominan, kita dapat menemukan cara yang tepat untuk menghadapi setiap tantangan yang ada. Jadi, tunggu apa lagi? Mari mengenal diri lebih dalam melalui tes STIFIn dan jadilah versi terbaik dari diri Anda!
Pen.Nizar Dangkua, Ed.Burhan Solihin
admin@stifingenetic.com
stifingenetic.id@gmail.com
62857 7217 5078
Gedung Souvereign Plaza Jl TB Simatupang Kav 36 Jakarta Selatan
Copyright 2023 PT. STIFIN GENETIKA INDONESIA | All Rights Reserved
