Skip to content
  • Home
  • Konsep STIFIn
    • Sensing
    • Thinking
    • Intuiting
    • Feeling
    • Insting
  • Artikel
  • Galeri Program
cropped-STIFIn-Genetic.png

Belahan Otak Dominan

Belahan otak manusia terdiri dari otak kiri dan otak kanan, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda:

  • Otak Kiri: Bertanggung jawab atas logika, analisis, dan keteraturan. Orang dengan dominasi otak kiri cenderung sistematis, terorganisir, dan berfokus pada detail.
  • Otak Kanan: Bertanggung jawab atas kreativitas, imajinasi, dan pemikiran holistik. Orang dengan dominasi otak kanan cenderung inovatif, berpikir besar, dan lebih fleksibel dalam pendekatan mereka.

Mengetahui belahan otak dominan dapat membantu seseorang memahami kekuatan utama mereka dan bagaimana cara terbaik untuk menggunakannya dalam personal branding.

Selaput Otak Dominan

Selain belahan otak, STIFIn juga mengidentifikasi selaput otak dominan, yaitu cortex dan limbik:

  • Cortex: Berkaitan dengan pemrosesan informasi yang kompleks dan berpikir rasional. Orang dengan selaput otak cortex cenderung analitis, berpikir mendalam, dan mampu memecahkan masalah yang rumit.
  • Limbik: Berkaitan dengan emosi dan perasaan. Orang dengan selaput otak limbik cenderung lebih empatik, sensitif terhadap perasaan orang lain, dan memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat.

Pemahaman tentang selaput otak dominan dapat membantu seseorang dalam berkomunikasi dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih baik, yang sangat penting dalam personal branding.

Menggunakan STIFIn untuk Personal Branding

Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk menggunakan konsep STIFIn dalam personal branding:

  1. Lakukan Tes STIFIn: Langkah pertama adalah melakukan tes STIFIn untuk mengidentifikasi tipe kepribadian Anda, serta belahan otak dan selaput otak yang dominan. Hasil tes ini akan memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan Anda.
  2. Kenali Kekuatan Anda: Setelah mengetahui tipe kepribadian Anda, identifikasi kekuatan utama yang dapat Anda tonjolkan. Misalnya, jika Anda memiliki tipe Thinking dengan dominasi otak kiri dan selaput otak cortex, Anda mungkin unggul dalam analisis data dan pemecahan masalah kompleks.
  3. Kembangkan Citra Diri yang Autentik: Gunakan informasi dari hasil tes untuk membangun citra diri yang autentik dan konsisten dengan kepribadian Anda. Hal ini penting agar personal branding Anda terasa genuine dan dapat dipercaya oleh orang lain.
  4. Komunikasikan dengan Efektif: Sesuaikan gaya komunikasi Anda dengan tipe kepribadian yang dominan. Misalnya, jika Anda bertipe Feeling dengan selaput otak limbik, Anda mungkin lebih efektif dalam berkomunikasi dengan empati dan membangun hubungan yang kuat.
  5. Optimalkan Media Sosial: Gunakan platform media sosial untuk menonjolkan kekuatan Anda. Bagikan konten yang mencerminkan kepribadian dan keahlian Anda, serta berinteraksi dengan audiens Anda secara autentik.

Studi Kasus: Sukses dengan STIFIn

Untuk memahami lebih dalam bagaimana konsep STIFIn dapat diimplementasikan, mari kita lihat sebuah studi kasus.

Contoh Kasus: Rina, Seorang Pengusaha Kreatif

Rina adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang industri kreatif. Setelah melakukan tes STIFIn, Rina mengetahui bahwa ia memiliki tipe Intuiting dengan dominasi otak kanan dan selaput otak limbik. Berikut adalah langkah-langkah yang Rina ambil untuk personal branding:

  1. Memanfaatkan Kreativitas: Rina menyadari bahwa kekuatannya terletak pada kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide inovatif. Ia mulai memfokuskan konten media sosialnya pada proyek-proyek kreatif dan hasil karya yang inspiratif.
  2. Membangun Hubungan Emosional: Dengan dominasi selaput otak limbik, Rina memahami pentingnya membangun hubungan emosional dengan audiensnya. Ia sering berbagi cerita pribadi dan pengalaman yang menyentuh, yang membuat audiensnya merasa lebih terhubung.
  3. Menggunakan Visualisasi: Sebagai seorang dengan dominasi otak kanan, Rina menggunakan banyak visual dan grafis untuk menyampaikan pesan-pesannya. Ia mengoptimalkan penggunaan foto, video, dan desain grafis untuk menarik perhatian dan menyampaikan ide-idenya dengan jelas.
  4. Berinovasi dengan Produk: Rina terus mencari cara baru untuk mengembangkan produk dan layanan yang unik. Ia sering melakukan brainstorming dan sesi kreatif untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari kompetitor.

Dengan pendekatan ini, Rina berhasil membangun personal branding yang kuat dan dikenal sebagai pengusaha kreatif yang inovatif dan penuh inspirasi.

Kesimpulan

Konsep STIFIn menawarkan cara yang menarik dan efektif untuk memahami kekuatan diri dan menggunakannya dalam personal branding. Dengan mengetahui tipe kepribadian, belahan otak dominan, dan selaput otak dominan, seseorang dapat mengoptimalkan potensi mereka dan menonjolkan kekuatan unik yang mereka miliki. Melalui personal branding yang autentik dan efektif, individu dapat mencapai kesuksesan pribadi dan profesional yang lebih besar.

Jadi, apakah Anda siap untuk mengetahui lebih dalam tentang diri Anda dan memanfaatkan kekuatan Anda untuk membangun personal branding yang menonjol? Lakukan tes STIFIn dan temukan potensi tersembunyi Anda!

Pen.Nizar Dangkua, Ed.Burhan Solihin

STIFIn merupakan konsep tentang fungsi otak dominan yang menjadi sistem operasi pada otak manusia (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting). STIFIn juga merupakan metode untuk mengetahui jenis kecerdasan dan personaliti seseorang melalui Tes STIFIn.

Instagram Whatsapp
Quick Links
  • Home
  • Konsep STIFIn
  • Sensing
  • Thinking
  • Intuiting
  • Feeling
  • Insting
Contact Info
Email:

admin@stifingenetic.com

stifingenetic.id@gmail.com

Phone:

62857 7217 5078

Address:

Gedung Souvereign Plaza Jl TB Simatupang Kav 36 Jakarta Selatan

Copyright 2023 PT. STIFIN GENETIKA INDONESIA | All Rights Reserved