Skip to content
  • Home
  • Konsep STIFIn
    • Sensing
    • Thinking
    • Intuiting
    • Feeling
    • Insting
  • Artikel
  • Galeri Program
cropped-STIFIn-Genetic.png

Belahan Otak Dominan dan Pembinaan Atlit

Konsep STIFIn membagi manusia berdasarkan  belahan otak dominan menjadi lima Mesin Kecerdasan: Sensing (S), Thinking (T), Intuiting (I), Feeling (F), dan Instinct (In). Masing-masing kategori ini memiliki potensi dan kelebihan unik yang dapat dioptimalkan dalam pembinaan olahraga.

  1. Sensing (S)
    • Karakteristik: Orang dengan Mesin Kecerdasan Sensing cenderung praktis, detail-oriented, dan mengandalkan pengalaman konkret.
    • Pembinaan: Atlit dengan tipe ini membutuhkan pendekatan yang berfokus pada latihan yang repetitif dan konkret. Mereka akan berkembang dengan program latihan yang terstruktur dan jelas, serta penekanan pada pengulangan untuk memperkuat keterampilan.
  1. Thinking (T)
    • Karakteristik: Mesin Kecerdasan Thinking membuat seseorang berpikir logis, analitis, dan objektif.
    • Pembinaan: Pelatih sebaiknya menyediakan data dan analisis mendalam mengenai performa atlit Mesin Kecerdasan ini. Mereka merespon baik pada strategi yang didasarkan pada statistik dan logika, serta menikmati tantangan yang memerlukan pemecahan masalah.
  1. Intuiting (I)
    • Karakteristik: Individu dengan Mesin Kecerdasan Intuiting memiliki visi yang luas, kreatif, dan suka bereksperimen.
    • Pembinaan: Untuk atlit dengan Mesin Kecerdasan ini,  pelatih harus menyediakan ruang untuk inovasi dan kreativitas dalam latihan. Mereka berkembang dengan tantangan yang membutuhkan pemikiran out-of-the-box dan pembaruan strategi yang berkelanjutan.
  1. Feeling (F)
    • Karakteristik: Atlit dengan Mesin Kecerdasan Feeling menjadikan seseorang empatik, harmonis, dan mengutamakan hubungan.
    • Pembinaan: Pendekatan yang lebih personal dan suportif sangat penting bagi yang ber Mesin Kecerdasan ini. Pelatih harus memperhatikan suasana hati dan hubungan interpersonal dalam tim, serta memberikan dukungan emosional yang kuat.
  1. Instinct (In)
    • Karakteristik: Orang dengan Mesin Kecerdasan Instinct cepat tanggap, naluri, dan reaktif.
    • Pembinaan: Atlit ini membutuhkan latihan yang dinamis dan cepat, dengan fokus pada reaksi dan adaptasi cepat. Pelatih harus menciptakan situasi yang memungkinkan mereka menguji dan meningkatkan naluri mereka secara langsung.

Selaput Otak Dominan dan Dinamika Tim

Selain belahan otak dominan, konsep STIFIn juga mengidentifikasi selaput otak dominan yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dan bekerja dalam tim. Konsep STIFIn mengenal dua jenis selaput otak dominan: selaput abu berongga di bagian luar dan selaput putih di bagian dalam.

  1. Selaput Abu Berongga (Outer Gray)
    • Karakteristik: Selaput abu berongga membuat seseorang lebih cenderung mudah mendapatkan stimulus  dari lingkungan sosial.
    • Dinamika Tim: Individu dengan selaput abu berongga cocok untuk peran yang membutuhkan interaksi atau stimulus dari luar dan kemampuan membangun jaringan. Mereka biasanya menjadi penghubung yang baik dalam tim, mampu memotivasi dan menjaga komunikasi antar anggota tim.
  1. Selaput Putih (Inner White)
    • Karakteristik: Selaput putih membuat seseorang lebih cenderung introspektif, analitis, dan fokus pada pemikiran mendalam, karena stimulusnya datang dari dalam dirinya.
    • Dinamika Tim: Orang dengan selaput putih lebih cocok untuk peran yang membutuhkan pemikiran mendalam dan analisis yang terperinci, yang datangnya dari dalam dirinya.  Mereka sering menjadi sumber strategi dan perencanaan dalam tim, memberikan wawasan yang mendalam dan solusi yang terukur.

Dengan menerapkan konsep STIFIn dalam pembinaan atlit dan tim olahraga, pelatih dapat merancang program latihan yang lebih efektif dan personal. Memahami belahan otak dominan dan selaput otak dominan setiap individu membantu dalam menciptakan strategi yang tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga dinamika tim secara keseluruhan. Tes STIFIn adalah alat yang sangat berguna untuk mengidentifikasi potensi dan preferensi unik setiap atlit, sehingga memungkinkan pembinaan yang lebih tepat sasaran dan optimal.

Bagi pelatih dan tim olahraga yang ingin meningkatkan performa dan dinamika tim, melakukan tes STIFIn adalah langkah awal yang penting. Dengan memahami dan mengaplikasikan konsep ini, mereka dapat meraih kesuksesan yang lebih besar dalam dunia olahraga.

Pen.Nizar Dangkua, Ed.Burhan Solihin

STIFIn merupakan konsep tentang fungsi otak dominan yang menjadi sistem operasi pada otak manusia (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting). STIFIn juga merupakan metode untuk mengetahui jenis kecerdasan dan personaliti seseorang melalui Tes STIFIn.

Instagram Whatsapp
Quick Links
  • Home
  • Konsep STIFIn
  • Sensing
  • Thinking
  • Intuiting
  • Feeling
  • Insting
Contact Info
Email:

admin@stifingenetic.com

stifingenetic.id@gmail.com

Phone:

62857 7217 5078

Address:

Gedung Souvereign Plaza Jl TB Simatupang Kav 36 Jakarta Selatan

Copyright 2023 PT. STIFIN GENETIKA INDONESIA | All Rights Reserved