Hal ini pun tidak berbeda dengan konsep STIFIn, di mana teori Single Intelligence mendapatkan kecaman dari para psikolog, yang mengatakan tes STIFIn adalah pseudoscience, yang sifatnya hanya bermodalkan cocok – cocokan saja. Ada lagi yang mengatakan bahwa tes STIFIn merupakan ramalan, yang tidak ada bedanya dengan astrologi, numerologi, zodiak, dan lainnya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa tes STIFIn teruji secara akademis, yang dikatakan belum ada jurnal – jurnal ilmiah yang diterbitkan dan teruji, padahal ada beberapa jurnal yang sudah diterbitkan, diantaranya: The Development of STIF in Ontology Based on The Methontology Approach, yang ditulis oleh Nur Husna Mohamad Hasbullah and Zalmiyah Zakaria dari Faculty of Computing, Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Malaysia, dan A Grand Theory of STIFIn Personality: Basic Functions Theory Revisited yang ditulis oleh Farid Poniman dan Niqya Amalia, serta diperkuat dengan artikel yang diterbitkan oleh Nature America, Inc. yang berjudul Functional connectome fingerprinting: identifying individuals using patterns of brain connectivity.
So apalagi yang membuat ragu untuk melakukan tes STIFIn, yang akan dengan memudah menjawab pertanyaan, Siapa aku yang sesungguhnya? [Nizar Dangkua]
admin@stifingenetic.com
stifingenetic.id@gmail.com
62857 7217 5078
Gedung Souvereign Plaza Jl TB Simatupang Kav 36 Jakarta Selatan
Copyright 2023 PT. STIFIN GENETIKA INDONESIA | All Rights Reserved