Jakarta – Apakah STIFIn punya pandangan khusus soal efisiensi? Nah mari kita simak. Efisiensi memiliki peranan penting di tingkat pemerintahan maupun dalam rumah tangga sehari-hari. Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan efisiensi anggaran yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengeluaran negara. Namun, kebijakan ini justru memunculkan berbagai tantangan, terutama terkait dengan pemangkasan anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan, sementara di sisi lain terjadi penambahan pos anggaran untuk kementerian baru dan staf khusus. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah kebijakan ini benar-benar efisien?
Bagaimana efisiensi menurut STIFIn? “Menurut konsep STIFIn, setiap individu memiliki kecerdasan dominan yang mempengaruhi cara mereka mengelola efisiensi,” kata Solver Hari Sanusi, pakar STIFIn atau STIFIn Man. Misalnya, individu dengan kecerdasan Sensing lebih cenderung memperhatikan detail pengeluaran dan berusaha menghemat dari aspek yang paling nyata, seperti penggunaan listrik dan air. Sementara itu, mereka yang memiliki kecerdasan Thinking lebih fokus pada sistem dan strategi efisiensi jangka panjang, seperti perencanaan anggaran yang lebih ketat dan penghapusan biaya yang tidak perlu.
Di tingkat rumah tangga, efisiensi berbasis STIFIn, juga dapat diwujudkan melalui berbagai cara, seperti mengurangi konsumsi energi, mengelola keuangan dengan lebih bijak, hingga menciptakan solusi kreatif seperti urban farming untuk mengurangi biaya belanja bahan makanan. “Bagi mereka yang memiliki kecerdasan Intuiting, efisiensi bisa diwujudkan dalam bentuk inovasi, seperti mencari cara baru dalam menghasilkan pendapatan tambahan atau berinvestasi dalam keterampilan yang bermanfaat di masa depan,” kata Hari, pakar STIFIn.
Perusahaan juga perlu menerapkan prinsip efisiensi dalam operasional mereka. Bukan hanya soal memangkas anggaran, tetapi bagaimana memaksimalkan potensi karyawan sesuai dengan karakter dan keahlian mereka. Misalnya, tim yang terdiri dari individu dengan kecerdasan feeling dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan harmonis, sehingga meningkatkan produktivitas tanpa perlu menambah biaya operasional yang besar.
Efisiensi, dalam konsep STIFIn, bukan sekadar tentang pemotongan biaya, tetapi bagaimana kita dapat menggunakan sumber daya yang ada dengan lebih cerdas dan efektif. Baik dalam lingkup negara, perusahaan, maupun rumah tangga, pemahaman mendalam terhadap karakter individu dan pola kerja dapat membantu mencapai efisiensi yang optimal tanpa mengorbankan kualitas atau kesejahteraan. Oleh karena itu, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat harus lebih cermat dalam menerapkan strategi efisiensi agar benar-benar memberikan dampak positif dan berkelanjutan.
Bila belum tes STIFIn, silakan klik Tes STIFIn Online ( https://s.id/tes-stifin-online)
@stifingenetic