Jakarta – Sejak tahun 2019, Menteri Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Budaya, Riset dan Teknologi, memberlakukan sebuah Gerakan dan konsep yang dikenal oleh kita semua, yaitu Merdeka Belajar. Di mana dalam konsep tersebut, beliau ingin mengembalikan proses pembelajaran sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantoro, yaitu sebuah proses pembelajaran yang berfokus kepada potensi dari masing – masing siswa. Setiap Guru Penggerak dan tenaga pendidik, serta Sekolah Penggerak harus melakukan perubahan dalam proses pembelajaran menjadi proses Pembelajaran Berdiferensiasi yang berpihak kepada siswa.
Sebagai Guru Penggerak, tenaga pendidik, dan manajemen sekolah harus memahami keberagaman yang ada di dalam kelas, di mana cakupannya sangat luas, seperti latar belakang keluarga, pemahaman bahasa yang digunakan, penguasaan ilmu dan ketrampilan yang akan diajarkan, kondisi sosial emosional, minat dan bakat setiap siswa, serta kesulitan belajar yang dihadapi oleh masing – masing siswa. Konsep STIFIn akan membantu para Guru Penggerak, tenaga pendidik, dan manajemen sekolah dalam mengelola semua itu.
Mengapa proses pembelajaran sangat membutuhkan pembelajaran berdiferensiasi? Ada lima hal yang secara umum menjawab pertanyaan ini, yaitu:
Tujuan pembelajaran harus didefinisikan secara jelas, yang meliputi: kurikulum, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran itu sendiri, indikator, dan asesmen yang digunakan.
Merespon kebutuhan belajar dari setiap siswa, yang harus sesuai dengan nature nya dari setiap siswa: kesiapan siswa, minat bakat, dan profil belajar siswa (gaya belajar, kecerdasan, dan lainnya)
Penilaian berkelanjutan
Lingkungan belajar yang “mengundang” untuk belajar
Manajemen kelas yang efektif
Lima hal di atas bisa dijawab dan dijelaskan dengan sederhana menggunakan konsep STIFIn dan membantu para Guru Penggerak, dan tenaga pendidik khususnya untuk mengetahui, memahami dan menyusun ke lima hal di atas.
Konsep STIFIn sangat bisa membantu dalam mengetahui dan bagaimana merespon kebutuhan belajar setiap siswa. Di mulai dari bagaimana kesiapan belajar (readiness) dari setiap siswa, agar bisa belajar dengan nyaman. Selain itu juga konsep STIFIn dapat membantu para Guru Penggerak dan tenaga pendidik untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa, khusus cara belajar, dan minat bakatnya, yang dalam program pembekalan Guru Penggerak disingkat CekJam, yang merupakan kepanjangan dari Cocokkan minat dan bakat siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, Koneksikan materi pembelajaran antar materi, Jembatani pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan yang baru didapatkannya, dan Memotivasi siswa untuk tumbuh dan berkembang.
Itu semua bisa diketahui dan dipelajari dalam STIFIn Learning, yang membantu untuk mengetahui gaya belajar efektif, minat dan bakat setiap siswa dan STIFIn Teaching, yang akan membantu para Guru dalam menyusun proses pembelajaran yang nyaman dan memuaskan setiap siswa dengan Personality Genetic dari setiap siswa, mulai dari pembukaan kelas, proses pembelajarannya, dan bagaimana menutup proses pembelajaran.
Yuk segera tes STIFIn diri Anda dan juga para siswa di tempat Anda mengajar, agar setiap siswa tahu cara belajar efektifnya dan Anda sebagai guru bisa menyesuaikan gaya mengajar yang dibutuhkan setiap siswa yang berbasis genetic sesuai konsep STIFIn. [Nizar Dangku,pen; Burhan, ed.]
admin@stifingenetic.com
stifingenetic.id@gmail.com
62857 7217 5078
Gedung Souvereign Plaza Jl TB Simatupang Kav 36 Jakarta Selatan
Copyright 2023 PT. STIFIN GENETIKA INDONESIA | All Rights Reserved
