Jakarta -Kasus dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari Pertalite menjadi Pertamax oleh oknum dalam tata kelola minyak Pertamina tengah menjadi sorotan publik. Kejaksaan Agung telah menetapkan beberapa tersangka yang diduga terlibat dalam praktik ini. Dalam memahami fenomena ini, konsep STIFIn dapat digunakan untuk menganalisis pola pengambilan keputusan individu berdasarkan kecerdasan genetik mereka.
Mengapa Oplosan Bisa Terjadi? Dalam konsep STIFIn, setiap individu memiliki pola berpikir dominan yang mempengaruhi cara mereka bertindak dalam situasi tertentu. Misalnya, individu dengan kecenderungan Thinking (T) cenderung berfokus pada logika dan efisiensi, sehingga mungkin lebih kritis dalam mengevaluasi dampak finansial dari tindakan seperti oplosan BBM. Sebaliknya, individu dengan kecenderungan Instinct (I) mungkin lebih impulsif dalam mengambil keputusan, tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
STIFIn dan Pengambilan Keputusan Etis Dalam kasus ini, keputusan untuk mencampur Pertalite dengan Pertamax kemungkinan besar melibatkan individu yang mengedepankan aspek keuntungan dan efisiensi, tanpa mempertimbangkan transparansi dan tanggung jawab sosial. Dengan memahami pola kecerdasan melalui STIFIn, individu dan organisasi dapat lebih sadar terhadap risiko keputusan yang diambil dan bagaimana mengelola perilaku berdasarkan kekuatan genetik masing-masing.
Bagaimana Gen Z Bisa Belajar dari Kasus Ini? Generasi Z, yang dikenal dengan kecenderungan mereka dalam mencari transparansi dan kejujuran, dapat memanfaatkan STIFIn untuk memahami bagaimana pola pikir seseorang mempengaruhi etika kerja. Jika individu dalam organisasi memahami pola pikir dominan mereka, maka mereka dapat mengoptimalkan kekuatan genetik masing-masing untuk menghindari keputusan yang merugikan banyak pihak.
Apa Langkah Selanjutnya? Dengan pemahaman STIFIn, perusahaan dapat menerapkan sistem evaluasi berbasis kecerdasan genetik untuk mengurangi risiko keputusan yang tidak etis. Selain itu, pemerintah dan badan pengawas dapat menerapkan sistem mitigasi berbasis pemetaan karakter SDM agar potensi penyalahgunaan kewenangan dapat ditekan sejak dini.
Kasus Pertalite yang diduga dioplos menjadi Pertamax ini menjadi pengingat bahwa keputusan yang diambil seseorang sangat dipengaruhi oleh pola pikirnya. Dengan menerapkan konsep STIFIn dalam analisis SDM dan kebijakan bisnis, kita dapat mencegah kejadian serupa di masa depan dan membangun lingkungan kerja yang lebih etis dan produktif.
Bila belum tes STIFIn, silakan klik Tes STIFIn Online ( https://s.id/tes-stifin-online)
@stifingenetic