Jakarta – Tes STIFIn – Konsep STIFIn adalah sebuah konsep pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada pengembangan potensi genetik dari setiap individu. Di mana tes STIFIn merupakan sebuah tes yang dilakukan menggunakan pemindaian sidik jari. Konsep ini dikembangkan oleh alrmarhum Farid Poniman, dan merupakan kependekan dari S (sensing), T (thinking), I (intuiting), F (feeling), In (instinc), yang disebut Mesin Kecerdasan (berdasarkan belahan otak dominan)
Dengan tes STIFIn, pengambilan sampel menggunakan sidik jari, maka tes STIFIn termasuk ke dalam kategori pemetaan potensi genetik (biometric). Sejauh ini tes biometrik hanya dapat dilakukan menggunakan 3 (tiga) metode:
- Sidik Jari
- Retina Mata
- DNA
Selain karena tes ya menggunakan pemindaian sidik jari, di mana menurut ilmu neuroscience bahwa sidik jari setiap manusia merupakan ujung–ujung syaraf yang terhubung dengan otak manusia. Kita ketahui bersama juga bahwa otak manusia merupakan pusat kendali dari setiap individu.
Apa yang dipetakan oleh tes STIFIn?
Tes STIFIn memetakan potensi genetik setiap individu, melalui 2 hal utama, yaitu belahan otak dominan dan selaput/lapisan otak dominan. Belahan otak dan selaput/lapisan otak merupakan bagian dari genetik yang tidak diturunkan (unheredity), karena merupakan titipan dari Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa), sedangkan golongan darah merupakan bagian genetik yang diturunkan dari orang tua atau garis keturunan keluarga.
Mengapa harus menggunakan Konsep STIFIn?
Kekuatan dari konsep ini adalah: Akurat, Simpel, dan Aplikatif (ASA).
- Akurat
Sebuah alat ukur, baik itu alat ukur kesehatan, mekanikal, kimia dan pemindai sidik jari dikatakan akurat, jika memenuhi 2 (dua) syarat utama, yaitu:
- Validitas > 95%
Hal ini dibuktikan dengan pengambilan sampel terhadap 60.403 orang hingga tanggal 12 Juni 2012, lebih dari 95% mengatakan “Gue Banget” dan kok bisa pas sih, dan lain sebagainya. Ditambah hingga saat ini sudah lebih dari 600.000 orang yang sudah melakukan tes STIFIn.
- Reliabilitas > 95%
Dari pengujian reliabilitas yang telah dilakukan pada bulan Oktober 2011, dengan menggunakan 352 sampel hasil tes STIFIn dan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali (berselang 1 (satu) bulan), hanya ada 3 hasil sampel tes yang berubah. Ini membuktikan tingkat reliabilitas dari tes STIFIn lebih dari 95%.
- Simpel
Tes STIFIn memiliki kekuatan ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
- Durasi pengambil sampel tes kurang dari 5 menit, dan hasil tes keluar kurang lebih 10 menit.
- Hanya perlu mengingat 1 Mesin Kecerdasan dan 1 Personality Genetic
- Aplikatif
Tes STIFIn bukanlah hanya sekedar alat tes potensi saja, tetapi merupakan sebuah konsep yang bisa diimplementasikan dalam berbagai aspek (multi angle fields), seperti parenting, profesi, bisnis, learning, teaching, leadership, suri rumah, pasangan, human resource, spiritual, tahfidz, dan masih banyak lagi.
Tes STIFIn berguna bagi siapa aja? Konsep STIFIn merupakan sebuah konsep pengembangan sumber daya manusia (SDM), maka tes ini bisa dilakukan bagi semua kalangan, yaitu: anak, keluarga, pasangan suami istri, pegawai/karyawan, pengusaha/pebisnis, sekolah, pesantren, perusahaan, dan lembaga lainnya.